Monday, May 18, 2020

Contoh Soal dan Pembahasan Bahasa Indonesia (PUEBI)

Portal Pelajar - Selamat datang di situs Portal Pelajar, kali ini Saya akan membagikan soal Bahasa Indonesia untuk SBMPTN 2020, SBMPTN 2021 beserta dengan kunci jawaban dan pembahasan di setiap soal. Pembahasan pada soal-soal di bawah ini adalah Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Materi yang ada adalah Penggunaan huruf kapital, Penggunaan huruf miring, Pemenggalan suku kata, Penulisan kata, Penggunaan tanda baca, Kata baku dan kata tidak baku, Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka.


Contoh Soal dan Pembahasan Bahasa Indonesia (PUEBI) SBMPTN 2020 :


Untuk menjawab pertanyaan nomor 1-2, bacalah teks dari buku Reka Narbito yang berjudul Kiat Meningkatkan Kemampuan Calistung Anak yang di terbitkan tahun 2010 halaman 12 di bawah ini dengan saksama!

(1) laporan kegiatan analisis Tes Kompetensi Dasar mengatakan bahwa rerata kemampuan calisting (membaca, menulis, berhitung) untuk seluruh kabupaten di propinsi DIY belum dapat memenuhi kriteria dan perlu di tingkatkan. (2) Hal ini beralasan jika melihat hasil survey Direktorat Ketenagaan Dediknas Tahun 2004 yang menye-butkan secara nasional 65,29% dari sebanyak 29.238 guru SD tidak menguasai dengan baik materi pelajaran (Mundilarto,2005:8). (3) Hal ini memiliki pengaruh terhadap kualitas soal yang digunakan dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan (UASBN), yakni komposisi butir soal UASBN sebanyak 25% ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang berlaku secara nasional, serta 75% soal ditetapkan oleh penyelenggara UASBN tingkat propinsi (Peraturan Mendiknas, 2007). (4.) Padahal, angka literasi telah dijadikan salah satu indikator oleh UNDP (United Nations Development Program) untuk mengukur kualitas bangsa. (5) Tinggi rendahnya angka  literasi menentukan tinggi rendahnya Indeks Pembangunan manusia atau HDL (Human Development Index) dan tinggi rendahnya HDL menentukan kualitas bangsa. (6) Dalam publikasi UNDP terakhir, "Human Development Report 2003" Indonesia ditempatkan di peringkat 112 dari 174 negara dalam hal kualitas bangsa. (7) Ditambah hasil survei pengukuran dan penilaian pendidikan oleh Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 1999 terhadap 38 negara, nilai matematika dan IPA anak-anak Indonesia juga sangat rendah. (8.) Hasil oleh Direktorat Pendidikan TK dan SD tahun 2000/2001 menunjukkan bahwa rata-rata daya serap kurikulum secara nasional masih rendah, yaitu 5,1 untuk lima mata pelajaran (Siregar,2005:5).

1. Pada kalimat manakah kesalahan penggunaan ejaan (tanda baca, penulisan huruf, dan penulisan kata) di temukan?
A. 1, 3 dan 5
B. 1, 2 dan 4
C. 3, 5 dan 7
D. 2, 6 dan 8
E. 3, 7 dan 8

Pembahasan :


Kalimat yang menggunakan ejaan yang salah adalah kalimat 1, 3, 5
- Kalimat 1 kesalahan penulisan Tes Kompetensi Dasar seharusnya tes kompetensi dasar
  Penulisan propinsi DIY seharusnya Provinsi DIY
- Kalimat 3 kesalahan adanya tanda koma (,) sebelum serta.
  Penulisan propinsi DIY seharusnya Provinsi DIY
- Kalimat 5 kesalahan pada Indeks Pembangunan Manusia seharusnya indeks pembangunan manusia

Jawaban : A

2. Jika Anda mengutip pendapat Siregar tanpa membaca sumber aslinya, penulisan kutipan bertingkat yang paling benar adalah .....
A. Menurut Siregar (dalam Narbito, 2010:12), rerata daya serap kurikulum secara nasional masih rendah, yaitu 5,1 untuk lima mata pelajaran yang di ujikan.
B. "Rerata daya serap kurikulum secara nasional masih rendah, yaitu 5,1 untuk lima mata pelajaran" (Siregar,2005:5).
C. Siregar (dalam Reka Narbito, 2010) menyatakan "Rerata daya serap kurikulum secara nasional masih rendah, yaitu 5,1 untuk lima mata pelajaran".
D. Dalam buku Narbito, Siregar (2005:12) menyatakan bahwa rerata daya serap kurikulum secara nasional rendah untuk lima mata pelajaran yang diujikan.
E. Siregar (2005) menyatakan "Rerata daya serap kurikulum secara nasional masih rendah, yaitu 5,1 untuj lima mata pelajaran" (Narbito,2010).

Pembahasan :

Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seseorang pengarang/ucapan seorang (ahli/narasumber). Penulisan kutipan yang benar jika mengutip tanpa membaca buku adalah Menurut Siregar (dalam Narbito,2010 : 12) rerata daya serap kurikulum secara nasional masih rendah, yaitu 5,1 untuk lima mata pelajaran yang diujikan.

Jawaban : A

3. Perhatikan teks berikut!
       (1) Pragmatisme telah menjangkit penyelenggaraan dunia pendidikan kita, mulai dari SD sampai perguruan tinggi. (2) Tujuan pendidikan menurut pembukaan UUD 1945 mencerdaskan berbangsa dan bernegara, mengalami pendangkalan, karena digantikab jargon-jargon popular seperti "memproduksi manusia unggul, berdaya saing global, dan mampu memenuhi tuntutan pasar".
       (3) Menjadi persoalan besar, ketika indikasi yang sangat instrumental ini mengambil alih arah dan tujuan penyelenggaraan pendidikan dinegara kita. (4) Keberhasilan pendidikan semestinya tidak hanya diukur dari kompetensi anak didik tetapi kebiasaan dalam sikap, tindakan, ketajaman intuisi, dan nurani sebagai wujud transformasi utuh manusia di dalam keadaban bersama. (5) Ketika motif dagang memasuki kawasan pendidikan yang terjadi adalah kolonisasi homo ekonomicus. (6) Alih-alih menerapkan kriteria pendidikan, para birokrat kita justru lebih sibuk menerapkan nalar industri dan memburu ISO. (7) Mutu tata kelola pendidikan didefinisikan berdasarkan kepuasan pelanggan. (8) Pasar menjadi kata penentu dalam sebuah keputusan. (9) Momok besar perguruan tinggi sekarang ini adalah jika lulusan tak laku di pasar.
       (10) Dominasi nalar ekonomi ini membuat nalar praktis dan epistemik tenggelam di bawah nalar instrumental. (11) Orang diajarkan jadi "tukang nalar" yang tahu mencapai tujuan tetapi tak mampu menimbang baik buruk tujuan. (12) Cita-cita mendidik warga negara dialihkan menjadi mendidik konsumen yang tentu saja tak diajarkan bersikap kritis, rasional, abstrak-imajinatif-kreatif demi kebaikan hidup bersama. (13) Sebaliknya, mereka dididik hasratnya untuk menyerap segala hal gemerlap yang di tawarkan pasar.
(Dikutip dengan pengubahan dari Kompas, 26 Desember 2012)

Kesalahan penggunaan ejaan ditemukan pada kalimat .....
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 5 dan 6
D. 7 dan 8
E. 11 dan 13

Pembahasan :

Kesalahan ejaan ditemukan pada kalimat ke-1 yaitu adanya kata menjangkiti yang baku adalah menjangkit yang bermakna, kalimat ke-3 yaitu penggunaan arah dan tujuan yang di anggap tidak efektif.

Jawaban : A

4. Pada akumulasi data yang direkam dalam pita kaset itu terlihat adanya akuisisi bahasa ibu oleh anak-anak prasekolah, yang mengalami perubahan pada tingkat remaja sehingga penelitian ini memerlukan akurasi data yang tinggi.

Kata-kata yang tepat untuk menggantikan kata yang tercetak tebal dalam kalimat tersebut adalah .....
A. penghimpunan, pemakaian, kesahihan
B. perolehan, kebiasaan, kecermatan
C. pengumpulan, perolehan, ketelitian
D. sebaran, kecenderungan, keakuratan
E. penghimpunan, pemerolehan, ketepatan

Pembahasan :

Pada teks tersebut kata akumulasi berdasarkan kamus berarti pengumpulan, akuisisi berarti perolehan, dan akurasi berarti ketelitian.

Jawaban : C

Teks dibawah ini digunakan untuk menjawab soal nomor 5 dan 6!

(1) Sebanyak 5 rumah di Kampung Koceang, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, hancur. (2) Rumah tersebut runtuh akibat pergerakan tanah di tebing dekat pemukiman warga. (3) "Ada 5 rumah yang ambles. Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB," kata Rusli, petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi, Rabu (10/5/2017). (4) Rusli mengatakan, sejak pagi, tanah di lokasi itu sudah ambles. (5) Ketika itu belum ada yang rubuh hingga ke dalam jurang. (6) Karena kondisi tanah itu, penghuni rumah langsung mengamankan diri dan harta benda mereka. (7) Bencana yang terjadi tadi malam pun tak menelan korban jiwa. (8) "Korban alhamdulillah tidak ada. Pas kejadian rumah sudah dikosongkan," ucapnya. (9) Berdasarkan pantauan detik.com di lokasi, sejumlah petugas dari Satpol PP, BPDB, polisi terlihat berjaga. (10) Garis polisipun dipasang untuk membatasi akses warga mendekati lokasi ambles. (11) Sejumlah warga juga terlihat berkumpul di sekitar lokasi. (12) Mereka ingin melihat langsung kondisi pasca amblesnya jurang. (Sumber dari detik.com)

5. Penulisan kata tidak baku pada kalimat di atas terdapat pada kalimat nomor .....
A. 1, 5, dan 9
B. 3, 8, dan 10
C. 1, 6, dan 11
D. 8, 9, dan 12
E. 5, 10, dan 12

Pembahasan :

Sesuai kaidah bahasa Indonesia, kata rubuh dalam kalimat nomor 5 seharusnya ditulis roboh, kata polisipun dalam kalimat nomor 10 ditulis polisi pun, dan kata pasca ambles dalam kalimat nomor 12 seharusnya ditulis pascaambles.

Jawaban : E

6. Penggunaan konjungsi pada kalimat nomor 9 yang paling tepat adalah .....
A. dan
B. sehingga
C. sedangkan
D. atau
E. padahal

Pembahasan :

Kalimat nomor 9 terdapat pemerian, sehingga konjungsi yang paling tepat adalah dan. Jadi penulisan kalimat yang benar sesuai kaidah adalah Berdasarkan pantauan detik.com di lokasi, sejumlah petugas dari Satpol PP, BPBD, dan polisi terlihat berjaga.

Jawaban : A

7. Didalam memecahkan masalah kependudukan para pakar kependudukan tidak cukup memberi solution dengan cara memberikan saran ke pada Pemerintah tetapi mereka perlu terjun ke lapangan menangani masalah secara langsung.

Perbaikan ejaan kalimat di atas yang tepat adalah .....
A. Di dalam memecahkan masalah kependudukan, para pakaar kependudukan tidak cukup memberi solution dengan cara memberi saran ke pada Pemerintah, tetapi mereka perlu teejun ke lapangan menangani masalah secara langsung.
B. Didalam memecahkan masalah kependudukan para pakar kependudukan tidak cukup memberi solution dengan cara memberi saran kepada pemerintah, tetapi mereka perlu terjun ke lapangan menangani masalah secara langsung.
C. Di dalam memecahkan masalah kependudukan, para pakar kependudukan tidak cukup memberi "solution" dengan cara memberi saran kepada pemerintah, tetapi mereka perlu terjun ke lapangan menangani masalah secara langsung.
D. Di dalam memecahkan masalah kependudukan, para pakar kependudukan tidak cukup memberikan "solution" dengan cara memberi saran kepada Pemerintah, tetapi mereka peu terjun ke lapangan menangani masalah secara langsung.
E. Di dalam memecahkan masalah kependudukan, para pakar kependudukan tidak cukup memberi solution dengan cara memberi saran kepada pemerintah tetapi mereka lerlu terjun ke lapangan menangani masalah secara langsung.

Pembahasan :

• Kata "solution" seharusnya diulis solution karena merupakan kata dari bahasa asing.
• Kata "pemerintah" tidak perlu ditulis dengan huruf kapital karena tidak diikuti dengan identitas.
• Penulisan konjungsi "tetapi" harus didahului oleh tanda baca koma.

Jawaban : B

"Jika ada kesalahan dalam penulisan, ejaan, dan jawaban pada soal-soal di atas, mohon untuk mengoreksi melalui kolom komentar di bawah, atau bisa melalui form kontak pada situs ini. Saran dan Masukan dari Anda sangat bermanfaat untuk Kami. Terima kasih."